Komponen Dan Arsitektur Dalam Sistem Informasi

    Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan tentang komponen dan arsitektur yang ada dalam sistem informasi. Adapun komponen sistem yaitu sebagai berikut:

  • Perangkat Keras(Hardware), yaitu bagian perangkat fisik komputer yang digunakan user untuk menyelesaikan tugas yang ingin dilakukan. wujudnya nyata/dapat disentuh bertugas sebagai unit masukan, unit pemrosesan, unit keluaran,unit penyimpanan, dan unit tambahan.
  • Perangkat Lunak(Software),yaitu bagian komputer yang tidak berwujud yang memiliki peran dalam pengolahan data. Bisa dibilang software ini merupakan penghubung antara user/pengguna dengan hardware untuk menyelesaikan tugas yang diinginkan user.
  • Orang/Brainware, yaitu orang yang mengoperasikan perangkat dalam komputer atau disebut sebagai pengguna komputer.
  • Prosedur, yaitu tahap untuk menyelesaikan suatu perintah. Bisa juga disebut sebagai sekumpulan instruksi dalam pemrosesan untuk menjalan perintah yang diberikan.
  • Basis Data, yaitu kumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih tabel yang saling terhubung dan setiap user dalam mengakses data tersebut.
  • Jaringan Komputer Dan Komunikas Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan recources dapat diakses oleh sejumlah pemakai.

Arsitektur Sistem Komputer




Arsitektur Sistem Informasi adalah suatu rencana/pemetaan kebutuhan-kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi. Arsitektur Sistem Informasi dibedakan menjadi tiga macam yaitu tersentralisasi, desentralisasi, dan client/server.


1. Arsitektur Tersentralisasi


    Arsitektur ini sudah dikenal semenjak tahun 1960-an, dengan mainframe (komputer yang berukuran relatif besar yang ditujukan untuk menangani data yang berukuran besar, dengan ribuan terminal untuk mengakses data dengan tanggapan yang sangat cepat, dan melibatkan jutaan transaksi) sebagai aktor utama yang melakukan semua pemrosesan data. Ciri khas dari arsitektural tersentralisasi adalah pemrosesan data yang terpusat (komputasi terpusat), semua pemrosesan data dilakukan oleh komputer yang ditempatkan di dalam suatu lokasi yang ditunjukan untuk melayani semua pemakai dalam organisasi. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dominasi main frame pada lingkungan dengan komputasi terpusat menjadi berkurang karena kehadiran minikomputer dan mikrokomputer(PC) yang berkemampuan lebih kecil tetapi dengan harga yang jauh lebih murah.

2. Arsitektur Desentralisasi


    Sistem pemprosesan data terdistribusi/disebut juga dengan komputansi tersebar sebagai sistem yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi yang dihubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masingmasing komputer mampu melakukan pemprosesan yang serupa secara mandiri, tetapi tetap bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data. Dengan kata lain, sistem pemprosesan data terdistribusi membagi sistem pemprosesan data terpusat ke dalam subsistem subsistem yang lebih kecil, yang pada hakikatnya masingmasing subsistem tetap berlaku sebagai sistem pemprosesan data terpusat. Model sederhana sistem pemprosesan terdistribusi terdapat pada sejumlah komputer yang terhubung dalam jaringan yang menggunakan arsitektur peer-to-peer pada model ini komputer memiliki kontrol terhadap resource misalnya data, printer atau cd-rom, tetap memungkinkan komputer lain menggunakan sumber tersebut. Sistem seperti ini menjadi pemandangan umum semenjak kehadiran PC yang mendominasi perkantoran. Penerapan sistem terdistribusi biasa dilakukan pada dunia perbankan. Setiap kantor cabang memiliki pemrosesan data tersendiri. Namun, jika dilihat pada operasional seluruh bank bersangkutan, sistem pemrosesannya berupa sistem pemrosesan data yang terdistribusi.


3. Arsitektur Client/Server


    Pada Arsitektur ini terbagi 2 (dua) yakni client dan server. Client adalah sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server, sedangkan Server merupakan suatu sitem yang menjadi pusat data yang menyediakan data/layanan yang diminta oleh client. Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri, ketika sebuah client meminta suatu data ke server maka server akan segera menanggapinya dengan memberikan data yang diminta ke client bersangkutan dan setelah diterima oleh client segera melakukan pemrosesan. Model komputasi yang berbasis client/server mulai banyak diterapkan pada sistem informasi. Dengan menggunakan arsitektur ini, sistem informasi dapat dibangun dengan menggunakan perangkat lunak yang berbeda-beda.