Penggunaan
sistem informasi sangat dibutuhkan dalam meningkatkan produktivitas dalam suatu
perusahaan dengan semakin banyaknya persaingan, membuat perusaahaan berpikir
keras dalam menjalankan proses bisnisnya. Untuk itu digunakanlah suatu sistem
database dalam pengelolaan data. Penggunaan basis data dalam perusahaan
merupakan salah satu hal yang sangat wajib untuk mendukung kegiatan-kegiatan
yang ada di dalam perusahaan. Basis data merupakan suatu kumpulan data yang
saling terhubung dan dapat diakses dengan mudah. Dengan adanya Database
Management System (DBMS), perusaahan dapat dengan mudah mengakses dan menyimpan
data informasi.
Selain
untuk mengakses dan menyimpan data suatu perusahaan, DBMS harus dapat memantau
apa yang terjadi pada kegiatan operasional sehingga dapat mengambil langkah
yang cepat dan tepat jika terjadi masalah. Misalnya penjualan yang cepat harus
diikuti manajemen inventori yang cepat. Bagian keuangan juga dengan cepat bisa
menghitung rugi dan laba untuk membantu manajemen dalam menentukan apakah perlu
menambah produksi, membeli bahan mentah dan lain sebagainya. Langkah pertama dari
perusahaan dalam membuat database adalah
membuat standarisasi pada seluruh data-data yang ada. Kemudian menentukan jenis
aplikasi DBMS apa yang sesuai untuk dipakai dalam membantu penyusunan dan
pemanfaatan data-data tersebut.
Aplikasi
DBMS yang sering digunakan oleh suatu perusahaan adalaha adalah Microsoft
Access, MySQL, Oracle atau aplikasi yang lainnya. Aplikasi-aplikasi tersebut
digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam sebuah
organisasi yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang cukup
besar, dan juga para programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri
untuk menangani pembuatan dan manipulasi data. Setelah database selesai dibuat, perusahaan skala kecil bisa
menggunakan aplikasi tersebut untuk mendukung kegiatan operasional.
Untuk keamaanan database suatu perusahaan harus mempunyai seseorang yang dapat mengontrol dan mengatur database atau biasanya disebut Administrator database. Seorang administratorlah yang memegang peranan penting pada suatu sistem database, oleh karena itu administrator harus mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang cukup agar dapat mengatur suatu sistem database.
Untuk keamaanan database suatu perusahaan harus mempunyai seseorang yang dapat mengontrol dan mengatur database atau biasanya disebut Administrator database. Seorang administratorlah yang memegang peranan penting pada suatu sistem database, oleh karena itu administrator harus mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang cukup agar dapat mengatur suatu sistem database.
Tujuan utama dalam pengolahan
data dalam sebuah basis data adalah dapat memperoleh data yang akan dicari
dengan mudah dan cepat (Fathansyah,1999). Pemanfaatan basis data dilakukan
dengan tujuan yaitu:
1 . Kecepatan dan kemudahan (Speed )
1 . Kecepatan dan kemudahan (Speed )
Pemanfaatan
Database memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan
(manipulasi) dan menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah, dari
pada kita menyimpan data secara manual.
2. Efisien ruang penyimpanan (Space)
Dengan
Database penggunaan ruang penyimpanan data dapat dilakukan karena kita dapat
melakukan penekanan jumlah pengulangan data dengan menerapkan sejumlah
pengkodean.
3. Keakuratan (Acuracy)
Pemanfatan
pengkodean atau pembentukan relasi antar data dengan penerapan aturan atau
batasan tipe data dapat diterapkan dalam Database yang berguna untuk menentukan
ketidakakuratan pemasukan atau penyimpanan.
4. Keamanan (Security)
Dalam
sejumlah sistem (apilkasi) pengelolah database tidak menerapkan aspek keamanan
dalam penggunaan database. Tetapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek
keamanan juga dapat diterapkan. Dengan begitu kita dapat menentukan siapa yang
boleh menggunakan database dan menentukan jenis operasi-operasi apa saja yang
boleh dilakukan.
5. Terpeliharanya keselarasan data (Consitant)
Apabila
ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan
itu berlaku untuk keseluruhan
6. Data dapat dipakai secara bersama (shared)
Data
dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara batch
maupun on-line) pada saat bersamaan.
7. Dapat
diterapkan standarisasi (standardization)
Dengan
adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data
yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.
Adapun keuntungan dalam
penggunaan Database yaitu:
1. Mengurangi
redundancy, data yang sama pada beberapa aplikasi cukup disimpan sekal saja.
2. Integrity, data tersimpan secara akurat.
3. Menghindari
inkonsisten, karena redundancy berkurang, maka update data jadi lebih efisien.
4. Penggunaan data
bersama, data yang sama dapat diakses oleh beberapa user pada saat bersamaan.
5. Menyangkut keseragaman penyajian data.
6. Menyeimbangkan
kebutuhan, dapat ditentukan prioritas suatu operasi, misal antaraupdate dengan
retrieval
Komponen Basis Data
1. Hardware
Biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpan sekunder dan media komunikasi untuk sistem jaringan.
2. Operating System
Yakni merupakan perangkat lunak yang memfungsikan, mengendalikan seluruh sumber daya dan melakukan operasi dasar dalam sistem komputer. Harus sesuai dengan DBMS yang digunakan.
3. Database
Yakni basis data yang mewakili sistem tertentu untuk dikelola. Sebuah sistem basis data bisa terdiri dari lebih dari satu basis data.
4. DBMS (Database Management System)
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis data. Contoh kelas sederhana: dBase, Foxbase, Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland Paradox. Contoh kelas kompleks: Borland-Interbase, MS. SQL Server, Oracle, Informix, Sybase.
5. User ( Pengguna Sistem Basis Data )
Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari yang merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir.
6. Optional Software
Perangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar