I.
PENDAHULUAN
G
|
ame online merupakan sebuah video permainan yang hanya
dapat dijalankan bila perangkat yang digunakan tersambung pada koneksi internet.
Pada dasarnya, game online dimainkan oleh kaum remaja dan dewasa tetapi faktanya
game online sudah tidak asing lagi di telinga kaum anak-anak. Beberapa tahun
terakhir ini, banyak sekali anak anak yang gemar bermain game online. Hal ini
didukung dengan banyaknya game center atau warnet yang menyediakan media komputer
untuk bermain game online dengan harga yang terjangkau.
Oleh sebab itu, banyak anak-anak
yang menyisihkan uang sakunya untuk bermain game online berjam-jam hingga
lama-kelamaan kecanduan game online. Anak-anak tersebut cenderung mengalami
berbagai masalah seperti, sering berhalusinasi,
nilai pelajaran menurun, kepala pusing, depresi dan setress.
Perkembangan game
online sendiri tidak lepas juga dari perkembangan teknologi komputer dan
jaringan computer itu sendiri. Meledaknya game online sendiri merupakan
cerminan dari pesatnya jaringan computer yang dahulunya berskala kecil (small
local network) sampai menjadi internet dan terus berkembang sampai sekarang.
Games Online saat ini tidaklah sama seperti ketika games online diperkenalkan
untuk pertama kalinya. Pada saat muncul pertama kalinya tahun 1960, computer
hanya bisa dipakai untuk 2 orang saja untuk bermain game. Lalu muncullah
computer dengan kemampuan time-sharing sehingga pemain yang bisa memainkan game
tersebut bisa lebih banyak dan tidak harus berada di suatu ruangan yang sama (Multiplayer
Games).
Banyak pemain game
(gamer) mendapat dampak serius dari aktivitas ini. Data dari penelitian di
Amerika serikat menyatakan 1 dari 10 gamer (85%) mengalami gangguan kehidupan
sosial, prestasi belajar, sekolah dan juga pekerjaan bagi orang dewasa.
Beberapa penelitian di Cina (10,3 %),
Australia (8,0 %), Jerman (11,9 %),Taiwan (7,5 %), dan Singapura (7,6-9,9%)
juga menunjukan hasil yang serupa.
Bermain game awalnya
tidak bersifat patologis atau mengganggu aktivitas sehari-hari, namun jika
kecanduan dapat mengganggu tumbuh kembang anak-anak. Hingga Januari 2013, RS
Jiwa Soeharto Heerdjan, Jakarta telah merawat lebih dari 11 pasien anak dan
remaja yang kecanduan game. Lima orang di antaranya dirawat secara intensif
karena mengalami gangguan kejiwaan yang serius.
Game dapat membuat
anak-anak kecanduan, seperti obat narkotika atau judi. Awalnya mungkin sekadar
hiburan, santai atau rileks dari padatnya akivitas sekolah, namun dapat
berkembang sebagai arena kompetensi atau persaingan. Perasaan senang yang
muncul dari kepuasan menaklukkan tantangan membuat anak ingin terus mengulang
hingga akhirnya ia lupa waktu dan tempat karena terus berkonsentrasi pada
permainan tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Game online sekarang sudah menjadi permainan yang modern di Indonesia. Bermain game online sudah menjadi trend untuk masa sekarang dan peminatnya pun semakin lama semakin bertambah mulai dari anak hingga dewasa. Hal ini disebabkan karena game online pada setiap tahunnya akan memunculkan model game yang semakin menarik dengan grafis dan keunikan tersendiri. Beberapa game yang muncul juga semakin kompleks dari segi alur permainan dan banyak diantaranya yang mengandung kekerasan dan tidak sesuai untuk konsumsi anak-anak. Dibandingkan orang dewasa, anak sekolah merupakan kelompok yang sangat mudah terpengaruh oleh game online, terutama anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Sekolah Dasar terutama anak yang berusia 10-11 tahun lebih memahami dan masih sangat suka bermain. Permainan tradisional maupun modern. Sekarang anak lebih suka bermain game online yang mempunyai peraturan dan bernuansa persaingan sehingga membuat pemainnya akan bermain terus-menerus tanpa memperdulikan berapa lama waktu yang dipergunakan. Yang akhirnya membuat mereka keasyikan bermain game online. Dampak negatif dari game online ini sangat banyak. Diantaranya mereka menjadi lupa waktu, lupa untuk belajar bahkan ada yang menjadi agresif dan meniru perilaku yang ada didalam game online lalu mereka praktek kan ke kehidupan.
Anak-anak yang masih berada di Sekolah Dasar biasanya menyukai permainan kelompok atau tim yang mana permainan game online ini sangat terorganisasi dan mempunyai peraturan serta bernuansa persaingan yang kuat yang membuat anak semakin asyik bermain dan ketagihan. Bahkan karena levelnya yang terus bersambung hingga ratusan level yang menuntut anak harus bermain secara terus-menerus hingga membuat ketagihan.
Selain menyita waktu game online juga menyebabkan anak tidak betah dirumah,mereka lebih suka menghabiskan waktu diwarnet daripada dirumah. Hal ini menyebabkan waktu dirumah yang seharusnya mereka gunakan untuk belajar malah mereka gunakan untuk bermain diwarnet. Bermain diwarnet pasti membutuhkan uang, akibatnya anak terkadang suka meminta uang kepada orangtuanya tanpa terkontrol, tak jarang mereka rela berbohong untuk mendapatkan uang untuk bermain game online.
Bahkan saat selain bermain game diwarnet ada juga anak yang suka bermain game dirumah, untuk anak yang suka bermain game dirumah ini dampak yang terjadi pada anak tersebut adalah anak tersebut lebih suka berdiam diri dan menghabiskan waktu dikamar, mereka menghabiskan waktu dikamar bukan untuk belajar melainkan bermain game. Bahkan tak jarang akibat kecanduan bermain game dikamar ini anak tersebut menjadi jarang berkomunikasi dengan keluarga terutama orangtuanya sehingga menyebabkan orang tua nya tidak dapat mengontrol prestasi belajar anaknya. Hal ini sering biasanya sering terjadi pada anak yang berasal dari kalangan sosial menengah hingga kalangan sosial atas.
Banyak orang tua yang mengkhawatirkan prestasi belajar anak karena sering bermain game online dan membuat mereka malas untuk belajar atau mengerjakan tugas sekolah mereka di rumah. Anak-anak cenderung tidak menyukai rangsangan yang daya tariknya lemah, monoton, tidak menantang, dan lamban. Hal ini setidaknya berakibat pada proses belajar akademis. Dengan masalah ini merupakan penyebab dari anak-anak menggemari game online adalah karena anak-anak tersebut merasa jenuh dalam melakukan aktivitas di sekolah yang lebih bersifat monoton. Yaitu mendengarkan guru menjelaskan di depan tanpa adanya peran dari anak tersebut. Sehingga ia merasa jenuh dan mencari aktivitas yang lain.
Salah satu aktivitas yang dapat mempengaruhi anak-anak pada saat ini, yaitu nongkrong di warnet kemudian membuka situs permainan yang dapat menghilangkan kejenuhan mereka. Dan ternyata sangat besar pengaruh permainan ini terhadap motivasi belajar anak. Karena kecanduan bermain game online membuat anak menjadi lebih banyak menghabiskan waktunya di warnet dan mereka pun sering lupa waktu, tidak ada semangat untuk belajar. Mereka hanya fokus tehadap permainan game online, tentu hal ini sangat berdampak tidak baik terhadap anak.
Dampak Negatif Game Online Secara Umum :
1. Menimbulkan Adiksi (Kecanduan)
Sebagian besar game yang beredar saat ini memang didesain supaya menimbulkan kecanduan para pemainnya. semakin seseorang kecanduan pada suatu game maka pembuat game semakin diuntungkan karena peningkatan pembelian gold/tool/karakter dan sejenisnya semakin meningkat. Tapi keuntungan produsen ini justru menghasilkan dampak yang buruk bagi kesehatan psikologis pemain game.
2. Mendorong melakukan hal-hal negatif
Walaupun jumlahnya tidak banyak tetapi cukup sering kita menemukan kasus pemain game online yang berusaha mencuri ID pemain lain dengan berbagai cara. Kemudian mengambil uang didalamnya atau melucuti perlengkapannya yang mahal-mahal. Kegiatan mencuri ID ini biasanya juga berlanjut pada pencurian akun lain seperti facebook, email dengan menggunakan keylogger, software cracking dll.Bentuk pencurian ini tidak hanya terbatas pada pencurian id dan password tetapi juga bisa menimbulkan pencurian uang meskipun biasanya tidak banyak (dari uang SPP misalnya) dan pencurian waktu, misalnya membolos sekolah demi bermain game.
3. Berbicara kasar dan kotor
Mungkin ini sering terjadi di seluruh dunia atau hanya Indonesia tetapi sejauh yang penulis temui di warnet-warnet diberbagai kota. Para pemain game online sering mengucapkan kata-kata kotor dan kasar saat bermain di warnet atau game center.
4. Terbengkalainya kegiatan di dunia nyata
Keterikatan pada waktu penyelesaian tugas di game dan rasa asik memainkannya seringkali membuat berbagai kegiatan terbengkalai. Waktu beribadah, tugas sekolah, tugas kuliah ataupun perkerjaan menjadi terbengkalai karena bermain game atau memikirkannya. Apalagi banyak permainan yang terus berjalan meskipun kita sudah offline.
5 Perubahan pola makan dan istirahat
Perubahan pola istirahat dan pola makan sudah jamak terjadi pada gamers karena menurunnya kontrol diri. Waktu makan menjadi tidak teratur dan mereka sering tidur pagi demi mendapat happy hour (internet murah pada malam-pagi hari).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar